Senin, 10 Juli 2023

Apa itu Pengelolaan Teknologi Informasi (IT Governance) dan Apa Manfaatnya di Era ini?

 Apa itu IT Governance?

    Dalam suatu perusahaan, organisasi, maupun instansi, harus terdapat tata kelola perusahaan (Enterprise Governance) dan tata kelola teknologi informasi (IT Governance) yang baik. Bersama dengan enterprise governancetata kelola TI mampu memastikan adanya pertumbuhan jelas pada efisiensi dan efektivitas proses bisnis. 

    Secara umum, tata kelola IT di perusahaan merupakan proses tata kelola yang bertujuan untuk mengembangkan dan memaksimalkan manajemen teknologi informasi secara menyeluruh. Tata kelola TI menjawab kebutuhan akan pentingnya efektivitas dan pemanfaatan manajemen informasi di tengah kompleksitas dan pesatnya teknologi.

    Dalam proses bisnis, sering kali sumber daya yang ada belum mampu mencapai arah dan tujuan perusahaan. Dari sini, makin disadari peranan penting tata kelola teknologi informasi.

Bagaimana sejarahnya?

    Disiplin tata kelola teknologi informasi pertama kali muncul pada tahun 1993 sebagai turunan dari tata kelola perusahaan dan terutama berkaitan dengan hubungan antara tujuan strategis organisasi, tujuan bisnis, dan manajemen TI dalam suatu organisasi. 

    Ini menyoroti pentingnya penciptaan nilai dan pertanggungjawaban untuk penggunaan informasi dan teknologi terkait dan menetapkan tanggung jawab badan pengatur, daripada kepala petugas informasi atau manajemen bisnis. Tujuan utama tata kelola informasi dan teknologi adalah :

  1. Memastikan bahwa penggunaan informasi dan teknologi menghasilkan nilai bisnis,
  2. Mengawasi kinerja manajemen dan
  3. Mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan informasi dan teknologi.

    Hal ini dapat dilakukan melalui arahan tingkat dewan, menerapkan struktur organisasi dengan akuntabilitas yang jelas untuk keputusan yang berdampak pada keberhasilan pencapaian tujuan strategis dan melembagakan praktik-praktik baik melalui pengorganisasian kegiatan dalam proses dengan hasil proses yang jelas yang dapat dikaitkan dengan tujuan strategis organisasi. Menyusul kegagalan tata kelola perusahaan pada 1980-an, sejumlah negara menetapkan kode tata kelola perusahaan pada awal 1990-an :

  • Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission: AS
  • Cadbury Report: UK
  • King Report: Afrika Selatan

    Sebagai hasil dari upaya tata kelola perusahaan ini untuk mengatur dengan lebih baik peningkatan sumber daya perusahaan, perhatian khusus diberikan pada peran informasi dan teknologi yang mendukung untuk mendukung tata kelola perusahaan yang baik. Segera diakui bahwa teknologi informasi tidak hanya merupakan enabler dari tata kelola perusahaan, tetapi sebagai sumber daya, itu juga merupakan pencipta nilai yang membutuhkan tata kelola yang lebih baik. 

    Di Australia, Tata Kelola Perusahaan TIK AS8015 diterbitkan pada Januari 2005. Jalur cepat ini diadopsi sebagai ISO / IEC 38500 pada Mei 2008. Proses tata kelola TI menegakkan hubungan langsung sumber daya & proses TI dengan tujuan perusahaan sesuai strategi. Ada korelasi yang kuat antara kurva kematangan tata kelola TI dan efektivitas keseluruhan TI.

Apa saja yang difokuskan?

Tata Kelola IT dapat dikelompokkan menjadi lima bagian, yakni:

  1. Value delivery yang berfokus pada strategi memaksimalkan biaya.
  2. Strategic alignment yang berfokus pada penyelarasan operasi TI dengan bagian lain dalam operasi bisnis.
  3. Performance management yang di mana Tata Kelola IT menjalankan dan mengawasi pelaksanaan proses bisnis.
  4. Resource management yang berkonsentrasi pada semua sumber daya TI seperti infrastruktur dan aplikasi.
  5. Risk management yang di mana IT Governance mengidentifikasi risiko dan menanamkan tanggung jawab risiko pada setiap divisi.
Apa manfaatnya di era ini?

    Menjadi salah satu faktor krusial dalam keberhasilan dan kesuksesan perusahaan, berikut pentingnya tata kelola TI :

1. Mendapat Kepercayaan dari Stakeholder

    Saat perusahaan menetapkan kebijakan untuk mengimplementasikan tata kelola TI, secara otomatis perusahaan telah memberikan jaminan kepada semua pihak, baik kelompok maupun individu, yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.

2. Memiliki Manajemen Risiko

    Tata kelola ini juga mampu mengidentifikasi berbagai risiko dalam sistem informasi dan teknologi. Dengan begitu, Anda mampu mengantisipasi maupun mengontrol risiko yang muncul.

3. Meningkatkan Produktivitas Kinerja dari Perusahaan

    Dengan IT Governance, sistem kelola informasi di dalam perusahaan berjalan dengan lancar dan selaras. IT Governance memungkinkan satu divisi dengan divisi yang lain terhubung dan terintegrasi dengan baik.

Apa saja nama lainnya?

Tata Kelola TI (IT Governance) juga dikenal sebagai :

  • Tata kelola teknologi informasi (Information Technology Governance)
  • Tata kelola teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications Technology Governance (ICT Governance))
  • Tata kelola perusahaan teknologi informasi (Corporate Governance of Information Technology)
  • Tata kelola perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (Corporate Governance of Information and Communication Technology)
Apa saja kerangkanya?

    Ada tiga kerangka kerja pihak ketiga yang diakui secara luas yang sering digambarkan sebagai ‘kerangka kerja tata kelola TI’. Sementara secara terpisah, tidak sepenuhnya memadai untuk tugas itu, masing-masing memiliki kekuatan tata kelola TI yang signifikan :

  • ITIL®: ITIL, atau IT Infrastructure Library® , dikembangkan oleh Kantor Kabinet Inggris sebagai perpustakaan proses praktik terbaik untuk manajemen layanan TI. Diadopsi secara luas di seluruh dunia, ITIL didukung oleh ISO / IEC 20000: 2011, di mana sertifikasi independen dapat dicapai.
  • COBIT®: Tujuan Kontrol untuk Teknologi Informasi dan Terkait (COBIT) adalah kerangka kerja kendali tata kelola TI yang membantu organisasi memenuhi tantangan bisnis saat ini di bidang kepatuhan terhadap peraturan, manajemen risiko, dan menyelaraskan strategi TI dengan tujuan organisasi. COBIT adalah kerangka kerja yang diakui secara internasional. Secara khusus, komponen Pedoman Manajemen COBIT berisi kerangka kerja untuk kontrol dan pengukuran TI dengan menyediakan alat untuk menilai dan mengukur kemampuan TI perusahaan untuk 37 proses COBIT yang diidentifikasi.
  • ISO 27002: ISO 27002 (didukung oleh ISO 27001), adalah standar praktik terbaik global untuk manajemen keamanan informasi dalam organisasi.

    Tantangannya, bagi banyak organisasi, adalah membangun kerangka kerja yang terkoordinasi dan terintegrasi yang mengacu pada ketiga standar ini.

Bagaimana tata kelolanya?

    Tata kelola TI terutama didorong oleh kebutuhan akan transparansi risiko perusahaan dan perlindungan nilai pemegang saham. Tujuan keseluruhan dari tata kelola TI adalah untuk memahami masalah dan kepentingan strategis TI, sehingga perusahaan dapat mempertahankan operasinya dan menerapkan strategi untuk memungkinkan perusahaan untuk bersaing lebih baik sekarang dan di masa depan. 

    Oleh karena itu, tata kelola TI bertujuan untuk memastikan bahwa harapan untuk TI terpenuhi dan bahwa risiko TI dikurangi. Tata kelola TI ada di dalam perusahaan untuk memandu inisiatif TI dan untuk memastikan bahwa kinerja TI memenuhi tujuan perusahaan berikut :

  • Penyelarasan TI untuk mendukung operasi bisnis dan mempertahankan keunggulan ;
  • Penggunaan sumber daya TI yang bertanggung jawab ;
  • Identifikasi dan manajemen risiko terkait IT yang tepat ;
  • Fasilitasi bantuan TI dalam memanfaatkan peluang dan memaksimalkan manfaat.

    Komite atau kebijakan tata kelola TI terstruktur bersama dengan manajer perusahaan bergabung untuk memastikan bahwa TI disinkronkan dengan bisnis dan memberikan nilai kepada perusahaan. 

    Tata kelola TI juga membantu perusahaan dalam melembagakan proses persetujuan proyek formal dan rencana manajemen kinerja. Perusahaan biasanya membuat lima jenis keputusan TI :

  • Keputusan prinsip TI menentukan peran TI dalam perusahaan.
  • Keputusan arsitektur TI tentang pilihan dan arahan teknis.
  • Keputusan infrastruktur TI tentang pengiriman layanan TI bersama.
  • Keputusan persyaratan aplikasi bisnis untuk setiap proyek.
  • Investasi IT dan keputusan prioritas .

    Tata kelola TI ada untuk membantu para pemimpin perusahaan dalam tanggung jawab mereka untuk membuat TI berhasil dalam mendukung tujuan dan misi perusahaan. Tata kelola TI membantu eksekutif perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman di antara karyawan. 

    Tata kelola semacam itu juga membantu memberikan panduan dan alat bagi dewan direksi, manajer eksekutif, dan CIO untuk memastikan bahwa TI selaras dengan sasaran dan kebijakan perusahaan dan bahwa TI memenuhi dan melampaui harapan perusahaan.

    Begitulah pembahasan tentang IT Governance, apakah anda tertarik untuk terjun langsung?

Daftar Pustaka

"Kupas Tuntas Tata Kelola IT (IT Governance)." https://itgid.org/. Diakses pada Senin, 10 Juli 2023 pukul 16:30 WIB. https://itgid.org/kupas-tuntas-tata-kelola-it-it-governance/

"Pengertian dan Manfaat Tata Kelola IT di Perusahaan." https://integrasolusi.com/. Diakses pada Senin, 10 Juli 2023 pukul 16:30 WIBhttps://integrasolusi.com/blog/pengertian-dan-manfaat-tata-kelola-it-di-perusahaan/



Senin, 22 Mei 2023

Apa Itu DevOps dan Mengapa banyak dibutuhkan di Era Industri Saat Ini?

Apa itu DevOps?


    DevOps adalah gabungan dari dua kata, di mana kepanjangan DevOps adalah development (Dev) dan operations (Ops) atau lebih jelasnya DevOps adalah penyatuan divisi, proses, dan teknologi pada fase pembuatan perangkat lunak atau aplikasi

    Di dalam proyek, tim development bertanggung jawab untuk terus membuat aplikasi baru dan memodifikasi yang sudah ada untuk membuatnya lebih baik dan efektif.

    Sementara, tim operations harus mampu memastikan semuanya beroperasi secara optimal. Tim operations ini juga memastikan bahwa sumber daya jaringan tersedia dan berfungsi dengan kinerja yang baik. 

Lalu apa tujuan DevOps?

    Dev Ops memiliki tugas yang terbilang cukup banyak, lho. Lantas, apa saja tugas-tugasnya? 

  • Membuat ide, mendefinisikan, dan menjelaskan fitur dan kemampuan aplikasi atau sistem yang akan dibangun
  • Melakukan otomatisasi dengan alat-alat selama proses pengembangan aplikasi, agar pengembang aplikasi dapat berjalan dengan cepat dan maksimal
  • Membuat prototype dari hasil diskusi dengan pelanggan/user agar pengembangan aplikasi sesuai dengan yang diharapkan
  • Mendokumentasi progres selama SDLC (siklus pengembangan aplikasi)
  • Melacak bug, memonitoring sistem, dan mengelola pengembangan perangkat lunak dengan cepat
  • Saling berkomunikasi terkait masalah yang terjadi pada setiap proses development
  • Berinovasi dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas, stabilitas, dan produktivitas
  • Mengidentifikasi masalah sebelum mempengaruhi pengalaman pelanggan/user experience

    Itulah tugas-tugas umum dari DevOps engineer. Meski terlihat banyak, tugas-tugas tersebut dapat dilakukan dengan efektif berkat adanya kolaborasi dan komunikasi yang baik antar tim. 

    Nah, jika dijelaskan secara lebih rinci, tugas DevOps meliputi: 

  • Continuous Integration – DevOps engineer akan melakukan testing secara berulang untuk menemukan error dan memperbaiki kode. Jika pada proses ini terdapat error, maka error tersebut akan bisa cepat diketahui dan tertangani oleh tim Developer dan QA.
  • Continuous Delivery – Dalam proses ini, tim akan melakukan beberapa pengujian manual untuk menemukan error. Setelah proses pengujian dijalankan, tim akan melakukan lebih banyak pembaharuan dan perbaikan pada aplikasi. Anda bisa mengetahui lebih lanjut untuk Continuous Integration dan Delivery di artikel CI/CD.
  • Configuration Management – Proses ini berkaitan dengan pemeliharaan konfigurasi pada aplikasi. Di mana, tim akan memastikan otomatisasi pada aplikasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal;
  • Infrastructure as a Code (IAC) – IAC adalah manajemen infrastruktur sebuah aplikasi melalui kode yang dapat diprogram, distandarisasi, dan diduplikasi. Nah, IAC ini berguna agar ketika data aplikasi hilang, tim tidak perlu kesulitan membangun aplikasi dari awal karena IAC akan bisa menyediakan sumber daya, mengembalikan konfigurasi, dan memulihkan data-data lainnya dari cadangan;
  • Logging – Tim akan meninjau setiap kejadian dalam sistem, termasuk keberhasilan update dan error. Dari situ, tim akan membuat catatan penting tentang aplikasi secara real-time. Nantinya, data log ini menjadi acuan dan dapat membantu tim Dev Ops memecahkan masalah dengan mengidentifikasi perubahan yang ada.
  • Monitoring – Sementara dalam monitoring, tim akan bertugas untuk mendeteksi seluruh hal yang berkaitan pada sistem, termasuk aplikasi dan layanan cloud. Jika ada penyimpangan / anomali, tim akan mencatat dan sesegera mungkin dan memperbaikinya. Proses monitoring juga berguna untuk melihat perubahan kode aplikasi. Apakah kode ini memberikan dampak baik atau tidak. Nah, proses monitoring ini membutuhkan hasil dari logging. Karena jika tidak ada data log, proses monitoring tidak akan berjalan baik karena kekurangan sumber data penting.

Bagaimana Cara Kerja DevOps?

Plan 

    Fase ini dapat melibatkan perencanaan untuk seluruh alur kerja yang mana dapat membutuhkan pada tim pengembang mulai dari menulis kode. Dalam tahap ini, manajer produk dan manajer proyek akan memainkan peran penting. Mereka akan bekerja sama untuk dapat mengumpulkan kebutuhan dan umpan balik dari klien maupun stakeholders. Informasi tersebut nantinya akan dikumpulkan untuk bisa membangun roadmap produk untuk bisa memandu proses pengembangan yang akan dilakukan. 

Code 

    Tim pengembang memulai kerja dengan menulis kode yang dibutuhkan untuk bisa mengembangkan produk. Tim pengembang biasanya akan menggunakan seperangkat plugin standar yang bisa dipasang di lingkungan pengembangan mereka untuk dapat membantu proses pengembangan, membantu menerapkan gaya kode yang konsisten, serta menghindari kelemahan keamanan umum dan anti-pattern

Build 

    Tim pengembang juga dapat memasukkan kode yang dibutuhkan, mereka akan memasukan kode ke dalam shared code repository. Selanjutnya, developerr akan mengirimkan pull request, setelah developer yang lain akan juga meninjau perubahan yang telah perusahaan lakukan. Jika kode tidak memiliki masalah, maka developer tersebut akan menyetujui pull request yang telah dikirim sebelumnya. 

Test 

    Langkah pada selanjutnya adalah melakukan pengujian. Jika pada masalah ini dapat ditemukan masalah yang nantinya akan dikirim kembali ke tim developer untuk bisa diselesaikan. 

Release 

    Fase release bisa juga menjadi tonggak penting pada DevOps. Pada tahap ini, setiap perubahan kode telah melewati serangkaian pengujian dari tim IT yang mana bagian operasional telah memastikan bahwa masalah yang merusak dan regresi sudah teratasi dengan sebaik mungkin. 

Deploy 

    Pada tahap selanjutnya adalah deployment. Setelah adanya production environment yang perusahaan buat dan konfigurasi, maka terdapat versi terakhir dari pengembangan yang telah dilakukan akan juga bisa perusahaan terapkan. 

Monitor 

    Pada tahap terakhir ini, tim operasional IT juga akan terus bekerja keras dengan memantau infrastruktur, sistem, serta aplikasi. Hal ini perusahaan lakukan untuk memastikan bahwa produk atau aplikasi berjalan dengan lancar. Mereka juga dapat mengumpulkan data-data penting dari log, analitik, sistem monitoring, serta melihat umpan balik dari pengguna untuk mengetahui jika nantinya terdapat masalah pada kinerja aplikasi. 

Apa saja Tools atau Skill dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi DevOps Engineer?

    Ada beberapa tools yang akan digunakan terus menerus oleh seorang DevOps Engineer. Dengan mempelajari tools ini, kamu akan memiliki bayangan apa saja yang akan dilakukan engineer sebenarnya.
  • Git dan GitHub
  • Jenkins
  • Selenium
  • Kubernetes
  • Puppet
  • Docker
  • Nagios
  • Chef
  • AWS
    Dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya lagi, kita bisa liat roadmap dibawah ini :

Selain tools, apa saja skill dan kualifikasi yang dibutuhkan? Mari kita simak :
  • Memiliki skill komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan karena akan bekerja bersama berbagai tim
  • Memiliki pengetahuan berbagai macam bahasa pemrograman dan familiar dengan konsep dasar dari Linux.
  • Memiliki kemampuan dasar untuk mengelola source codes
  • Menjadi sysadmin yang baik dalam perusahaan
  • Memiliki pengetahuan dalam operasional IT dan peran sysadmin untuk membentuk strategi dalam seluruh integrasi dan proses penyebarannya
  • Memiliki pengalaman dalam percobaan software code dan penyebarannya bertanggung jawab untuk menyebarkan berbagai tools otomatis dalam penyempurnaan sistem DevOps
  • Memiliki pengalaman dan pengetahuan akan metodologi Agile
  • Mengikuti dan memahami baik kebutuhan maupun regulasi perusahaan

Mengapa DevOps sangat dibutuhkan bahkan penting di Era Industri Saat Ini?

    Mengapa DevOps diperlukan, karena ini adalah serangkaian praktik pengembangan yang ditujukan untuk meningkatkan kecepatan pengiriman perangkat lunak dengan mengurangi waktu dari ide hingga produksi. Itu dibangun di atas konsep metodologi Agile seperti pemrograman ekstrim dan Lean IT, tetapi menerapkannya ke seluruh proses pengiriman perangkat lunak, mulai dari perencanaan hingga penerapan.

    Tujuan utamanya adalah menyatukan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek, pengembang, penguji, staf operasi, dan pengguna bisnis, sehingga mereka dapat bekerja sama sebagai satu tim. DevOps sangat penting di era digital saat ini, karena ada banyak jenis perangkat lunak yang dikembangkan dan diterapkan di lingkungan yang semakin kompleks. Artinya, DevOps harus menjadi bagian dari setiap proyek sejak awal. Salah satu cara untuk berkembang di bidang ini adalah dengan mencari Sertifikasi DevOps Foundation online untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda.

    Salah satu manfaat utama DevOps adalah memungkinkan tim untuk bekerja lebih dekat dengan pengguna bisnis, yang dapat memberikan umpan balik yang berharga di awal proses. Ini membantu memastikan bahwa produk memenuhi kebutuhan pengguna, bukan hanya memenuhi persyaratan teknis. Manfaat lainnya adalah memungkinkan pengembang dan staf operasi untuk bekerja sama lebih erat. Ini mengarah pada komunikasi yang lebih baik di seluruh tim dan peningkatan efisiensi di seluruh siklus pengembangan.

Kesimpulan

    DevOps adalah gabungan dari dua kata, di mana kepanjangan DevOps adalah development (Dev) dan operations (Ops) atau lebih jelasnya DevOps adalah penyatuan divisi, proses, dan teknologi pada fase pembuatan perangkat lunak atau aplikasi

    Dan mengapa sangat dibutuhkan saat ini? DevOps sangat penting di era digital saat ini, karena ada banyak jenis perangkat lunak yang dikembangkan dan diterapkan di lingkungan yang semakin kompleks. Artinya, DevOps harus menjadi bagian dari setiap proyek sejak awal. Salah satu cara untuk berkembang di bidang ini adalah dengan mencari Sertifikasi DevOps Foundation online untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda.

    Jadi, apakah anda tertarik menjadi DevOps Engineer?

Referensi :

Maulana, Indra. "Apa Itu DevOps? Yuk Kenalan dengan Dev Ops dan Tugas-Tugasnya!". Niagahoster.co.id. Sabtu, 30 April 2022. https://www.niagahoster.co.id/blog/devops-adalah/

Herawati, Novi. "DevOps: Definisi, Tujuan, Cara Kerja, dan Manfaatnya". hashmicro.com/. Senin, 19 September 2022. https://www.hashmicro.com/id/blog/devops-definisi-tujuan-cara-kerja-dan-manfaatnya/

Jessica, Chrissila. "DevOps: Apa Itu, Tanggung Jawab, Kualifikasi, dan Prospek Karier". glints.com. Jumat, 21 Januari 2022. https://glints.com/id/lowongan/devops-engineer-adalah/

Anand. Binod. "Why DevOps is Important in 2023?". knowledgehut.com. Kamis, 23 Februari 2023. https://www.knowledgehut.com/blog/devops/why-devops

Krisna. Matius. "Seberapa pentingkah DevOps dalam dunia IT?". id.quora.com. Diakses pada Senin, 22 Mei 2023 pukul 21:30 WIB. https://id.quora.com/Seberapa-pentingkah-DevOps-dalam-dunia-IT